Thursday 27 December 2012

Good bye 2012, Welcome 2013

Dewasa ini, tahun baru bukanlah sesuatu yang menarik lagi. Bukan sesuatu yang selalu ditunggu-tunggu layaknya anak kecil yang menginginkan mainan baru - at least bagi saya.
Tahun baru... Apa sih bedanya dengan tahun-tahun kemarin? Toh, malamnya kita tetap perlu tidur dan paginya tetap terjaga. Tetap melihat langit dan matahari yang sama. Berpijak pada bumi yang sama. Planet tetap berputar pada porosnya dan malam masih di payungi bintang dan bulan. Mungkin yang membedakan adalah suasana dan fenomena yang akan terjadi, ya. Seperti biasa, seingat saya di Indonesia pasti akan selalu ada infotainment yang mewawancarai paranormal kondang. Menanyakan apa yang akan terjadi di tahun 2013. Saya sendiri sejujurnya, suka mengikuti acara infotainment. Bukan suka, tetapi terpaksa, karena 70% acara di Indonesia adalah infotainment. Sangat menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tingkat ke-kepo-annya luar biasa. Tapi itu dulu. Mungkin 3 tahun lalu, sebelum saya hijrah menggali ilmu di negara orang lain. Dulu mungkin saya selalu sebel dengan acara televisi yang itu-itu saja. Ganti channel apapun isinya tetap gosip. Saluran TV kabel memang sangat di perlukan, loh (apalagi untuk pembosan seperti saya). 

Infotainment di Indonesia, memang gencarnya mencari gosip patut di atungi jempol. Yang tidak penting saja bisa di buat menjadi 'sangat penting' loh :))
Mengenai pemberitaan fenomena yang akan terjadi di masa akan datang, biasanya saya akan mendengar dengan seksama, lalu menunggu apakah hal tersebut akan terjadi, atau tidak. Tidak percaya sih, makanya saya hanya berusaha mengingat apakah benar-benar terjadi. Toh, terjadi atau tidak terjadi, ya itu adalah kehendak ALLAH :D

Kadang saya sangat merindukan hal-hal seperti itu loh. Oh bukan kadang, tetapi sangat merindukan. Sejak beberapa tahun silam, saya tidak pernah menikmati infotainment lagi. Kecuali, saat saya kembali ke tanah air. Disini selalunyamenjelang tahun baru, saya hanya bisa berdiam diri di kamar, atau di library. Seharian penuh di depan laptop dan buku. Hanya beranjak untuk sesuatu yang sangat penting, ke toilet, sholat atau makan. University di negeri ini memang agak-agak 'kurang ajar' sih menurut saya. Teganya keterlaluan... *nangis di pojokan*

Tapi, bagaimanapun juga, saya sangat sadar apa yang sedang saya jalani adalah sesuatu yang telah saya pilih dan fikirkan dengan matang konsekuensinya. Jauh dari keluarga, jauh dari rumah, jauh dari kenikmatan kekayaan alam yang negara saya punya, jauh dari cita rasa kuliner Indonesia yang sangat merindukan, jauh dari fasilitas yang keluarga saya selama ini berikan. Begitulah, dimana saya harus bangkit dan berdiri di atas kaki sendiri. Berusaha bertahan dalam perjuangan. Supaya tidak ada pihak yang di kecewakan.

Biasanya dulu juga (saat masih sekolah), saya rajin menuliskan evaluasi dan resolusi. Bagus juga sebagai tolak ukur diri. Apa yang sudah tercapai, apa yang belum. Mana yang terealisasi, mana yang gagal. dan apakah saya hanya sekedar menulis dan bermimpi atau betul-betul ada usaha untuk mewujudkannya. Tahun demi tahun berlalu sepertinya saya mulai lupa dengan tujuan hidup saya, saya lupa dengan mimpi-mimpi saya. Baru akhir tahun 2012 ini rasanya saya mulai tersadar lagi akan arah dan tujuan saya. Telat kah?

Dalam hitungan jari, tahun 2012 ini akan segera berakhir. Saya pun tidak menyangka bahwa tahun ini akan berakhir begitu cepat. Mengingat betapa 3 tahun lalu saya sangat menantikan tahun ini (karena suatu sebab). Sangat banyak hal-hal yang telah terjadi. Hal-hal yang telah membuat saya belajar akan banyak hal.

Semoga di tahun 2013, saya bisa lebih baik. Menunaikan ibadah haji bersama keluarga, mungkin? Atau lebih giat menabung untuk bisa traveling lagi, mengunjungi belahan-belahan dunia yang belum sempat saya kunjungi, bisa menyelesaikan kuliah saya dengan segera dan GPA saya naik, mendapatkan teman-teman baru yang lebih baik (lumayan untuk koneksi kerjaan di masa depan), atau mungkin juga mendapatkan jodoh baru (HA!).

Apapun itu, apapun yang akan terjadi di masa depan. Semoga itu menjadikan saya dan juga kalian yang membaca tulisan saya menjadi lebih baik lagi. GOD SPEED!

Goodbye 2012, Welcome 2013
(and thank you for every lesson and memories)

Regards,
-A

Wednesday 26 December 2012

Random thought

Akhir-akhir ini, saya memang lebih banyak menghabiskan waktu di kamar. Bukan hanya karena final exam yang akan datang dalam hitungan jari saja, saya juga menghabiskan waktu saya dengan blog-walking. Ah, rasanya sudah lama sekali saya tidak melakukan ini. Rindu dimana masa-masa saya menghabiskan waktu di depan laptop dengan berguna. Ada sesuatu yang saya dapat setelah berjam-jam atau bahkan seharian di depan layar ini. Saya sendiri baru sadar bahwa saya sudah aktif sebagai penulis blogs (blogspot) sejak oktober 2008. Sebelumnya saya juga memang suka menulis di kolom blogs friendster saat masih booming di tahun 2006. Lalu, freelance as a journalis sejak kelas 1 SMA tahun 2007 sampai tahun 2009 yang pada akhirnya saya dan teman-teman menghasilkan majalah yang di produksi sendiri dan tersebar di seluruh Sumatra-Selatan. Wah, saya rindu sekali masa-masa produktif seperti itu. Masa di mana saya struggling meyakinkan ayah saya bahwa saya kuat dan baik-baik saja. Maklum, beliau agak over-protected dengan saya yang sejak kecil kondisi tubuhnya agak lemah. Orang tua mana yang tidak protes kalau melihat anaknya terlalu aktif bahkan sampai pulang di pagi hari untuk kerjaan yang tidak tetap, apalagi saat itu saya masih pelajar. Walaupun pada akhirnya, ayah saya menyerah dan membiarkan saya melakukan apa yang saya suka (saat itu saya juga mati-matian menjaga kondisi fisik saya dan menyembunyikan kesakitan saya, karena takut ayah saya melarang lagi :D).

Menjadi jurnalis menurut saya adalah hal yang menyenangkan. Ya, menyenangkan. Karena saya memang dari dulu sepertinya hobi menulis dan ber-cuap-cuap. Saya terasa sekali kelebihan saya ini sangat menguntungkan saat saya harus bekerja dalam kelompok. Tak jarang saya selalu menjadi pemimpin dan pembicara. Disaat orang-orang harus mengalami demam panggung, keringat dingin, pucat dan sibuk komat-kami menghapal apa yang harus di presentasikan, saya santai saja dan (tetap) mengambil nafas panjang. Apa resepnya? Mungkin saya hanya kepedean. HAHAHA!

Saya masih ingat saat saya masih kelas 6 SD, saya pernah menjadi pemimpin upacara bendera 17 agustus di sekolah. Padahal saya adalah perempuan. Tetapi satu angkatan memilih saya karena saya berani dan bersuara lantang. Sebelumnya saya memang sering menjadi pengibar bendera, tetapi mungkin agak kurang cocok dengan saya. Lagi-lagi saya memang ber-skill mengenai suara, berbicara tegas.

Dewasa ini, saya merasa segala sesuatu potensi yang telah saya gali menjadi tertutup. Atau mungkin bahkan hilang. Saya sudah jarang menulis, sudah jarang berbicara. Bukan jarang berbicara, maksud saya menggunakan suara saya untuk hal-hal baik yang saya lakukan dulu. Saya merasa tidak menggunakannya dengan maksimal. Setelah saya kuliah di luar negeri, saya justru pasif. Entah karena saya terlalu letih, atau lingkungan saya yang menurut saya terlalu buas. Oh, itu dia.

Lingkungan saya di sini, penuh dengan orang-orang tamak. Yang haus akan pujian, kekuasaan, ke-populeran, kehormatan dan merasa dirinya adalah orang-orang yang paling bersinar. Saya sejujurnya sangat tidak terbiasa dengan drama-drama ini. Bully-membully. Ibaratnya dunia perbinatangan, siapa yang mendominasi dialah yang menang. Dan followers tetaplah followers, walaupun hati nuraninya berbicara bahwa dia mengikuti kelompok yang salah, dia akan tetap mengikuti pihak yang mendominasi. Yang dibully? Mungkin akan diam saja. Saya pribadi, pernah menjadi korban pembully-an. Yang saya lakukan adalah diam dan terus berdo'a. Tapi saya tidak hanya diam kok. Saya juga mengikuti alur permainannya. Saya simpan semua weapon saya. Yang memungkinkan untuk saya keluarkan suatu saat nanti. Saya pernah liat di salah satu blogs, penulis dan traveler favorite saya, dia menuliskan "time will always tell", perasaan saya seperti "JLEB". Dia benar. Pada saat saya dibully habis-habisan, saya hany bisa berdo'a semoga yang masih memiliki hati nurani dibukakan mata hatinya supaya diberikan kesadaran. Memang sangat tidak mudah untuk bertahan dengan keadaan seperti itu. Apalagi oknum yang membully adalah teman-teman satu rumah yang terprovokasi gara-gara tetangga, orang ketiga. Saya tidak pernah habis fikir bagaimana orang yang pernah dekat dengan saya bisa terhasut dengan orang baru. Lebih menyakitkan lagi adalah, ketika mereka tidak membiarkan ada seorangpun yang menjadi teman saya dan turut melabrak orang yang tetap support saya dan mengatakan pada mereka bahwa mereka 'di cuci otak' sama saya. I was like... What the... What a narrow minded. Beberapa bulan kemudian, satu persatu dari kelompok yang ikut-ikutan menjauhi saya sadar. Satu persatu semua kembali dan mereka bercerita bagaimana 'dulu'. Disitu semua terbuka. Again, time will always tell dan kebenaran akan selalu benar entah seberapa lamanya. Seseorang yang dulu menjadi sumbernya, sekarang di jauhi. Semua orang sudah tau bagaimana dia sebetulnya. Semua orang mengatakan "Duh, apa sih yang saya fikirkan dulu sampai saya ikut terhasut omongan yang non-sense?." 

Saya cuma bisa tersenyum. Itulah manusia, kadang hanya mendengarkan tanpa berfikir. Sangat mudah terhasut untuk sesuatu yang belum tentu benar. Dan hanya berani menjadi pengikut tanpa berani bersuara. Sejujurnya, saya bukanlah pengecut untuk hal-hal seperti ini. Saya akan ladenin kok. Hanya saja, saya inginkan pertarungan 1 vs 1. Bukan keroyokan seperti itu. Semua orang juga bisa kalau keroyokan. Disini, dengan akal sehat pun semua bisa bilang kalau siapa yang sebetulnya pengecut? ;)

Yasudahlah, apapun yang telah terjadi tidak akan pernah mungkin akan kembali lagi. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah tetap baik kepada semua yang telah baik dan berusaha baik kepada siapa yang tidak baik. Semua waktu yang berlalu adalah pelajaran yang sangat berharga untuk saya. Terima kasih atas kesakitan, kebahagian, pengkhianatan dan lain-lain yang telah membuat kita sama-sama belajar agar lebih baik di masa depan.

Dan melalui tulisan ini, saya berjanji untuk lebih produktif lagi :)

-A

Sunday 23 December 2012

Me and my idol

Bonjour!

Lately, i've been (makes my self) busy with watching Youtube of Agnes Monica. Agnes Monica? Yes! The young diva of Indonesia. Without i realized, i was grow up with her. I'm being her fans since i was 7 years old. As i remember, i really love to watch her video clip 'Si Meong' and the most i like was 'Bala-Bala'. I even still remember her expression when she was sing that song. And then i always watched her when she was a host for several children's programs. My favorite was Tralala-trilili (and i still remember the gesture of her hand too, when she used to say Tralala-trilili). Since that, i was falling in love with her, and yes. I still in love with her. I would never let my self missed any single thing of her. Her music, her video clip, her tv drama's, and also i always follow up her awards news! Sounds freak? Yes, i am.

Today, i'm watching her 'Make it happen' in Youtube. I apologize i couldn't watch it live anymore, since i was not live in Indonesia start by 3 years ago. At the beginning, Agnez have an interaction with her fans: "Who ever watch my show more than 10? 20? 30? 50?... and 100? More than 100?." You know how was my expression when she asked like that? I was like... "meeeee! meeeee!" and yeah, i'm totally freak. I just watching through youtube not in real. Agnes wouldn't recognize me (and even i watch in her live show too).

A lot of words that i wanna say about this. But a day maybe would never enough to write about how i love her. And, this is what am i suppose to tell you, NezindaHood:
I'am her fans too. I love her like the way all of you do. But, puhlease. If you really loves Agnes as your idol, you should respect her by 'be a good fans'. That's it. Often i read in twitter, Agnes fans had a twitwar with another celebrity. It makes reputation of the artis down. You know it? Be a smart fans.

Agnes Monica
i have no idea how she inspired me. With her quote "dream, believe and make it happen." She just right. And yeah, right. Totally right. To see her nowadays, i feel so satisfy. Damn, i was so right to fall for her since i was 7 years old. Being her fans all my life! I even had  a dream to choose the same university as she used to before :p it was all because, i really wanna meet her. HAHA!

For me, i don't wanna be 'an extraordinary fans'. I just wanna be an 'ordinary fans'. I like her personality, i like her music, i like her style, and i like how she hide her personal life to public :) You really know how to hide it well, Agnes. Bravo!

Being too fanatic fans is tiring. You know it?. Yes, it's soooo tired! You feel like your idol is yours. You will protect them as much as you can. Or even do some another 'extraordinary' things again. That's why, you need to be a smart fans. Support the artist and enough. If you are doing 'too over', you will make reputation of your idol also down. Don't you think so?

I likes a lot of artist too. I likes Mike Posner, Eminem and Selena Gomez too. But i just keep the distance my illusion of being a fans. Make it balance. Life and reality. Again and again, being a fans of an idol is SUPER TIRING! Last: "Be a good fans, be a smart fans, and keep respect each other", are the best thing you should remember if you have an idol! ;)


 Extra: i love them, the artist above. Whose mad? :p