Tuesday 19 February 2013

HAPPY 21 DEAR ME !

Bonjour!

Ini adalah postingan pertama setelah menginjak usia 21 tahun *ahem*. Honestly, mungkin saya adalah orang teraneh di dunia yang fana ini. Tidak pernah terlalu excited dengan ulang tahun terutama diri sendiri. Menurut saya pribadi, ulang tahun bukannya justru harus hura-hura, tapi lebih baik merenung dan bersyukur. Sekaligus sedih juga karena umur di dunia berkurang dan..... mikir udah berbuat baik apa aja?.

Semakin kesini, semakin dewasa, tentu saja saya semakin sering menemui orang-orang baru. Semakin banyak juga konflik yang terjadi. Thats's why i hate to grow up. Menjadi dewasa itu tidak menyenangkan. Adult is a trap. Tanggung jawab semakin banyak, otak semakin sering di forsir untuk berfikir. Mengambil dan memilih keputusan dengan hati-hati. Dan lain-lain hal sebagainya. 

Dewasa ini, saya sudah tidak terlalu memikirkan socialita lagi. Gaul sana sini, nongkrong sana sini. Stay di rumah lebih baik daripada nongkrong tidak jelas. Masih tetap (berusaha) humble sama semua orang, tapi bukan caper seperti layaknya abege (anak baru gede). WOW! I feel amazing with my self! Unbelievable, saya sudah 21 tahun! Even, well.... ages just a number.

Yang paling terasa sekali di usia yang semakin dewasa adalah persahabatan. Mungkin pada saat di usia labil saya telah mengenal banyak orang, memperhatikan sifat-sifat dan perilaku mereka, di usia sekarang ini saya semakin merasa mana yang betul-betul teman, mana yang 'mengaku-aku' teman. Iyalah, semua orang akan mengaku dekat disaat kita diatas popularitas. Saat kita bukan siapa-siapa? Tentu saja dilupakan.

Sejak tahun kemarin, saya banyak memberi batasan-batasan terhadap diri sendiri. Untuk tidak terlalu dekat dengan siapa-siapa, tidak membagi informasi yang bersifat personal di social media, tidak berkomen yang aneh-aneh terhadap siapapun. Ibaratnya, kalo tidak bisa menjadi solusi, ya jangan membuat masalah :p

Terima kasih yang tidak terhingga untuk orang-orang yang ingat ulang tahun saya tanpa tau gara-gara melihat social media saya membanjiri timeline mereka. Terima kasih untuk teman-teman yang bela-belain bikin surprise tengah malem, teman-teman yang bela-belain nahan ngantuk dan capek cuma buat ngucapin pas jam 12 malem, teman-teman yang kekeuh banget nyari foto-foto a(ja)ib saya lalu di sebar di social media mereka, teman-teman yang ngasih saya kado! Hahaha sumpah, saya berasa masih bocah. Terharu beraaaaatt :'), teman-teman yang selalu stick up together with me -- menerima saya apa adanya. Termasuk berbuat dosa bersama! Hahaha xD

Terakhir, terima kasih sampai mati untuk dua orang sahabat sehidup semati sejiwa saya yang sangat mengetahui, mengenal dan menerima diri, cerita, keluh kesah, gombalan dan rengekan saya tanpa bosan dan henti! Jangan pernah lelah dan menyerah yah sama akuhhh :') I LOVE YOU 'TIL THE END OF MY LIFE! I LOVE YOU 'TIL MY HEART STOP BEATING, I LOVE YOU 'TIL I COULDN'T BREATH, I LOVE YOU MORE THAN I LOVE MY SELF! YOU GUYS ARE MY PRIORITY!

Happy 21, Dear ME!!!! But don't worry, i'm still 17! FOREVER 17! Hahahaha


Regards,
-A 

Monday 11 February 2013

Two Days Ago, It Feels Surreal

Hallo, Dear You

Two days ago...
It feels surreal that i was waiting for you.
And you were hiding me from your friend that i was with you.

Two days ago...
It feels surreal that finally we made a decision to go somewhere together.
Just both of us.

Two days ago...
It feels surreal that you were holding my hands,
It feels surreal that you were hugging me tightly,
It feels surreal that i was leaning my hand to your shoulder,
It feels surreal that you were embrace me in your chest,
It feels surreal that i was sleeping in your thigh,
It feels surreal that you pat my head,
It feels surreal that you were stroking my cheeks,
It feels surreal that you were trying to protect me from the cold,
It feels surreal that we share the same earphone and listening to music together,
It feels surreal that the laugh and the smile that you made at that day just for me.

Two days ago...
It feels surreal that i was waiting the bus for 3 hours with you,
The adventure that usually i do by my self.
But, two days ago i was spend my time with you.
It feels surreal that i was spend my 10 hours with you.

Thanks for it.

For that day, the day that i may never repeat it again and again.

Regards me,
The one who don't know what to describe us.

-A

Friday 8 February 2013

Saya dan Kamu

Kangar, 8 februari 2013

Ini adalah surat ke- tiga dalam #30HariMenulisSuratCinta yang saya buat. Meskipun seharusnya saya menuliskan 26 surat di tanggal ini. Fokus dan konsekuen itu sulit, tapi satu hal yang saya bisa lakukan akan hal ini adalah tetap mencintai kamu.

Kepada kamu,
Yang merubah hidup saya sejak beberapa tahun lalu. Kamu adalah alasan mengapa saya terus ingin kembali ke tanah air. Kamu adalah orang yang selalu ingin saya temui saat saya berada di kota yang sama dengan mu. Kota dimana kita menghirup udara yang sama dan kota yang mempertemukan kita, beberapa tahun silam (saya pun tidak pernah menyangka bahwa saya bisa mencintai seseorang selama ini).

Sejujurnya, saya bukanlah orang yang mudah untuk mempertahankan cinta. Bukan pejuang cinta dan juga pengemis cinta. Tapi, bertahan pada suatu cinta adalah sesuatu yang luar biasa untuk saya. Kamu yang membuat saya begitu jatuh cinta padamu. Setia bukan hanya sesuatu untuk mereka yang terikat pada suatu hubungan saja, kan?

Ada banyak hal yang terjadi pada saya, semua karena kamu. Tentu semua hal tersebut adalah hal yang baik. Kamu mengubah pola pikir, pola hidup dan sudut pandang saya. Sungguh, hidup saya jauh lebih bermakna setelah bertemu kamu. Wajar kan, setiap apapun yang pernah kita lewati sangat saya ingat setiap detailnya? Ya, tentu saja kamu tau jawabannya. Karena kamu begitu berharga, seperti namamu.

Saya sendiri tidak tau harus menuliskan apalagi tentang kamu. Saya sudah pernah merasakan penasaran, suka, jatuh cinta, sangat cinta, bertahan pada cinta dan mempertahankan cinta saya padamu. Walaupun saya tidak pernah menyatakan ini secara serius padamu atau mengungkapkan dengan gamblang. Kamu mungkin tidak pernah menyadari bahwa orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakkannya padamu. Kamu tau kenapa? Karena dia takut, kamu akan berubah dan berpaling hilang dari pandangannya.

Terakhir kali saya berjumpa denganmu, jantung saya sejujurnya hampir saja lepas. Degub jantung ini berdetak dengan hebatnya. Pada akhirnya, setelah beberapa tahun berlalu, kita mengerti bahwa sebetulnya kita sama-sama saling mencintai. Terlibat dalam suatu kenyamanan yang sama. Sejauh apapun saya atau kamu pergi, kita akan tetap kembali menjadi sediakala. Tetap kembali di tempat yang sama dimana kita di pertemukan. Tentu, tetap dengan suasana hati yang sama. Yang membedakan hanyalah, perasaanmu padaku yang baru terungkap sekarang.

Kita berdua, telah tumbuh menjadi sangat matang seiring berjalannya waktu. Dan semakin paham bahwa cinta kita (atau mungkin saya) semakin kuat. Hanya saja, kita tidak memungkinkan untuk bersama. Memang pahit. Tapi satu hal, yang kamu harus tau bahwa, sampai kapanpun mungkin perasaanku padamu tidak akan pernah berubah. Meski nanti aku atau kamu akan hidup dan tinggal dengan orang lain sekalipun. Karena aku tau hatimu hanya untukku dan kaupun tau, aku juga begitu...

Terima kasih ya kamu. Terima kasih atas segala sesuatu yang baik, yang telah diajarkan pada saya yang masih awam tentang apapun. Pembelajaran hidup yang tidak akan pernah saya bisa dapatkan di bangku sekolah manapun. Terima kasih telah membuat saya menjadi stalker yang hebat, hahaha maafkan saya yang suka stalking kamu diam-diam karena kamu tidak cerita banyak pada saya sehingga membuat saya penasaran :D. Terima kasih untuk tetap sudi berteman dan menjadi teman terbaik saya. Terima kasih telah membuat saya menjadi pengagum (sekaligus pecinta) kamu yang paling setia. Terima kasih telah membuat deguban-deguban kencang dan membuat tangan menjadi kaku dan dingin di setiap pertemuan kita (walaupun tentu saja hal tersebut tidak akan pernah nampak di matamu. Aku aktris yang hebat bukan? :D). Terima kasih untuk tetap menjadi kamu dan tidak berubah apapun yang terjadi.

Saya tau, meskipun saya tidak pernah dengan tegas mengatakan bahwa saya pernah mencintai kamu, saya masih mencintai kamu dan saya tetap jatuh cinta padamu, kamu tau akan hal itu dan saya yakin kamu membaca tulisan ini (sekaligus sadar bahwa yang saya tuliskan ini adalah kamu^^).
Saya,
-A