Happy 31st october!
Hallo, strangers. Apa yang ada dibenak kalian mengenai tanggal 31 oktober? Halloween kah? :)
Pikiran
saya kembali kepada 3 tahun lalu, tepatnya 31 oktober 2009. Pada hari
itu tepat keberangkatan saya dari Palembang menuju Kuala Lumpur, untuk
melanjutkan degree saya di Universiti Malaysia Perlis. Pada hari itu,
saya, Dea, Intan, Aan dan 'Noname' berangkat bersama. Dengan maskapai
penerbangan Airasia (yang cuma satu-satunya direct flight
Palembang-Kuala Lumpur), kami berlima terbang ke Kuala Lumpur untuk
berjumpa 5 rekan kami lainnya (Ina, Azka, Iman, Fakhri, Baby)yang berasal dari Jakarta.
Beginilah tampang saya 3 tahun lalu *chocked*
Tas pinggang yang menandakan turis abis :)) well, itu paksaan. Isinya ribuan ringgit
Pada
saat hari keberangkatan itu, saya sama sekali tidak merasakan
kesedihan. Yang saya rasakan hanyalah excited. Saya akan mengalami dan
menjumpai hal-hal baru. Jauh dari orangtua, mandiri, dan lain
sebagainya. Sempat terlintas dibenak saya, bagaimana nantinya saya akan
menjalani segala sesuatunya sendirian. Mengingat biasanya, saya terlalu
manja difasilitasi oleh orangtua saya. Ayah saya yang teramat sangat
posesif dan boleh dibilang, saya salah satu anak kesayangan beliau.
Mengingat universiti saya ini adalah universiti negeri, dimana student
diharuskan tinggal di asrama, saya sempat berfikir....Oh, well.
Terfikirkan bagaimana saya harus tidur dikamar berukuran sedang yang
terbagi beberapa space untuk beberapa student. Sudah bisa dipastikan
tidak akan ada pendingin ruangan dikamar. Dimana saya selalu bisa
menjumpainya dirumah. Bahkan diseluruh penjuru ruangan rumah saya.
Dimana saya akan mencuci, menjemur, lalu menyetrika baju-baju saya
sendirian. Yang notabene saya jarang sekali (hampir tidak pernah)
melakukan aktivitas tersebut dirumah. Ataupun menyapu dan mengepel rumah
saya nantinya. Untungnya saya bukan tumplek-blek betul-betul anak
mami-papi, anak pembantu yang manja sekali semuanya harus diurusi oleh
pembantu. Tidak. Saya bisa, tetapi saya jarang melakukannya. Sekarang
jika saya terfikir lagi akan hal 3 tahun lalu itu, saya akan berkata
betapa angkuhnya saya :)
Bulan-bulan
pertama saya jalani, semua lancar saja. Aman dan bahagia. Apalagi saat
itu, semua kepercayaan orang tua diberikan penuh kepada saya. Terutama
soal keuangan. Rasanya, uang saya seperti keran bocor. Terus mengalir,
terus berlimpah dan terus saja boros. Ayah saya yang amat sangat concern
dengan kesehatan, selalu mengingatkan agar saya selalu membeli makanan
yang sehat dan bergizi serta susu, buah yang cukup. Oh iya, stok air
putih yang banyak! Tidak lupa ayah saya menyertakan surat yang berisi
poin-poin nasihat kepada saya. Okay daddy, i got it :D
12th Desember 2009, tepatnya.
Saya
memiliki seorang kekasih (pacar sih, bahasa gaulnya) yang merupakan
orang arab. Kewarganegaraan Syiria dan tinggal di Saudi Arabia. Dia
baik, teramat sangat baik. Bisa dibilang, he was the perfect boyfriend
that i ever had. Setiap anniversary, dia tidak pernah lupa mengucapkan
pada saya. Selalu dia lebih dulu yang mengucapkan. Memberikan surprise
disetiap bulan. Wajibnya, dia pasti memberikan saya sekotak ferrero
rocher setiap anniversary :) i coulda say that he was my life at the
time.
Nah, it was the first time i met him. Btw, not me who taken this picture :))
Our 1st date. And he had a mustache! HAHAHA
And his 1st surprise after we...finally, together :')
He gave me surprise when i turn 18th years old :')
Tahun
2010 pun berjalan dengan sangat lancar. Saking lancarnya, saya pun
seperti terlalu bersenang-senang. Sepertinya saya terlalu melupakan
tuhan ditahun itu...*sigh*
Di akhir tahun 2010, cobaan mulai datang menghampiri. Pacar saya pindah kuliah ke kota lain. Kuala lumpur tepatnya. *exhale*
Sejujurnya, saya sangat menentang perpindahannya kesana, tetapi saya bisa berbuat apa? :(
Tahun
2011, kami mulai sering bertengkar. Mungkin dengan jauhnya kami,
misscommunication makin sering terjadi. Wajar saja, saya adalah
seseorang yang teramat sangat independent dan cuek. Biasanya, saya
selalu bersama-sama Dia, pacar saya. Jadi, saya tidak perlu melapor apa,
kemana, bagaimana, siapa, dan dimana saya. Setelah LDR, semua terasa
berat, yaaa itu adalah dampak dari kecuekan saya tersebut juga. Belum
lagi, pergaulan Dia di KL yang makin membuat saya.... Duuuuhhh.
Lalu,
di bulan maret, saya masih ingat sekali dengan jelas. Saya terakhir
kali bertemu dengannya. Saya mengantar di ke airport, dia akan kembali
ke saudi arabia, yang sebelumnya ia harus transit di Dubai. Sebelumnya,
saya sempat seharian berjalan-jalan dengannya, menghabiskan waktu
bersama. Mencari oleh-oleh untuk adik semata wayangnya dan membantu Dia
packing-packing.
Disituah,
terakhir kali dia menggenggam tangan saya. Lalu memeluk saya terakhir
kalinya seraya berkata "just pray for me, i don't even know what will
happen to me. May God let me back to here again.". At the time, i was
thinking.... "What the hell are you saying, honey?"
Here we go! That was the last picture that i took on the last day we met :(
Oh
iya, dihari terakhir itu, saya memegang dua tiket. Satu, untuk kembali
ke Perlis. Satu lagi ke Singapore. Saya tau sekali, dia paling tidak
suka saya pergi ke singapore tanpa dia. Dia takut saya pergi
ketempat-tempat hiburan dan dia teramat cemas akan ada orang yang
mencelakai saya :(
Terbayang
lagi dibenak saya, pada saat kita menghabiskan waktu bersama sebelum
dia berangkat, saya sempat pergi sendirian untuk menukar uang. Ya, saya
menukar uang ringgit saya ke dollar Singapore, tanpa dia ketahui.
Sementara dia pergi mengambil oleh-oleh untuk adiknya. Sebelumnya dia
sudah berpesan kepada saya untuk menunggunya didepan tangga monorail.
Tapi saya...kabur sebentar :D
And
you know, pada saat saya menukarkan uang itu, keadaan agak ramai.
Disitu saya berfikir, pasti dia sudah menunggu saya. Benar saja. Dia
menunggu dan mencari saya dengan cemasnya. Saya masih ingat betul
bagaimana expresi dia setelah menemukan saya. Dia tersenyum lalu memeluk
saya dengan erat. Seolah kami adalah adam dan hawa, yang sudah lama
tidak bertemu. He whispered to me "i'm sorry honey" Errr... Harusnya
saya yang minta maaf. Tapi biarlah, dia berfikir karena dia terlalu lama
makanya saya bosan lalu jalan-jalan sendiri :D hihihi
Oh
iya, kembali lagi. Akhirnya saya putuskan untuk check in dua flight
tersebut.ditengah kebimbangan tersebut, entah kenapa kaki saya pun terus
melangkah ke gate tujuan singapore dan akhirnya passport saya dicap! :O
Yak, finally my decision was Singapore! Maaf, itu adalah kebohongan saya yang terakhir sepertinya...
Di Singapore pun, hati saya tidak terlalu tenang. Saya terfikirkan dia.
Lalu setelah dinner di sekitaran esplanade, saya dan teman-teman duduk
menonton mini concert. Woah, romantis sekali pikir saya. I should back
here again, one day with my boyfie.
Ternyata tidak. Dua minggu setelah kepulangan saya ke Perlis, dia tidak mengontak saya dan singkat cerita, kita putus.....
Menyedihkan,
kita putus saat berjauhan dan putus melalui internet. Sungguh 1,5 tahun
yang sia-sia. Dan lebih lagi, dia mengatakan kepada saya "I dont know, i
will back to KL again or not". Hmmmh... Yasudahlah.
Masalah
lainnya adalah, renggangnya hubungan saya dengan teman-teman. Fitnah
ini itu memang kejam. Saya cukup mengalami banyak kejadian yang sangat
tidak menyenangkan. Intinya sih, mulut manusia itu hebat. Seperti
masakan, makanan mentah jika diolah pasti terasa nikmat. Hmh, saya rasa
yang ini tidak perlu saya ceritakan ya? Terlalu complicated.
Me and my housmates. I realized at the time we were all happy. Until someone who hated me so much destroyed and influenced some bad things to others. What a shame, YOU!
Dan
yang terakhir, adalah result saya yang... Pas-pasan. Mungkin akibat
terlalu banyak main. Okay, dosa masa lalu. Sehingga mempersulit saya
memperpanjang visa :(
Tahun 2012,
Tentu
saja saya berusaha bangkit. Kehidupan asrama yang dulu difikiran saya
seperti ala yang telah saya tuliskan diatas, ternyata tidak juga.
Alhamdulillah asrama saya berbentuk kompleks perumahan, dengan kamar 4
yang seharusnya diisi oleh 6 orang. Tetapi tidak, rumah saya cukup 1 orang
1 kamar, bahkan bisa memilih mau kamar ber-AC atau tidak. Kamar mandi
dalam atau tidak. Depend on our self, sanggup bayar? No problemo :)
Begitu juga soal cuci mencuci. Ah, kalo terlalu sibuk, apa susahnya dilaundry sih? :p
Hehehe
memang ya, semuanya itu akan terasa sangat ribet dan rumit kalo
difikirkan. Kalo dijalani? Tidak sesulit yang dibayangkan :)
Lalu,
perpecahan dengan teman-teman saya, satu persatu mulai terkuak. Yang
sempat terpengaruh, sekarang sudah baik lagi, yang setan, ya tetap setan
sih. Namanya juga mak setan. Maunya fitnah orang aja :) lucunya lagi,
doi bisa aja bilang ke orang-orang kalo saya yang fitnah dia. Duh,
lempar batu sembunyi ditangan banget. Siapa nuduh siapa.... -_-
Tapi tetep, allah itu adil. Sekarang pun sudah terlihat siapa yang benar atau salah ;)
Terakhir,
hubungan saya dengan salah satu kakak senior mulai membaik. Leilanie Nadia namanya. Sama-sama berwatak keras dan angkuh (dulunya). Disegani
teman-teman dan junior-juniornya, ya bisa dibilang seperti kepala gank sih :D Herannya sih, doi paling demen
berantem sama saya. Sekaligus paling cocok dengan saya juga. Guess, why?
Hahaha saya pun ga tau.
Nah, cerita tentang Nadia ini panjang juga. Nantilah akan saya ceritakan di postingan berikutnya kapan-kapan :p
Oh well, welcome 31st october! Selamat 3 tahun!
Semoga
kita cepat lulus, menghapus sedih dan duka segala pengorbanan kita
selama ini menjadi senyum dan tangis bahagia dengan kesuksesan. Aamiin!
Ps:
Maaf kalo jadi banyak fokus cerita tentang si Dia. Abis, selama saya disini, kenangan dengan dia terlalu banyak sih... :p *curcol*
Regards,
-A
Ps:
Maaf kalo jadi banyak fokus cerita tentang si Dia. Abis, selama saya disini, kenangan dengan dia terlalu banyak sih... :p *curcol*
Regards,
-A
No comments:
Post a Comment